Seminggu yang lalu, aku mendengar HP ku berbunyi sekitar jam 3 an sore. Waktu itu aku masih dikantor. Seperti biasa sebelum tekan tombol ok nya. Refleks aku pasti melihat siapa yang telepon dulu. Tetapi yang muncul dilayar ngak ada namanya, hanya ada no. hpnya, 081522222220. Jantungku langsung berdetak cepat. Nomor itu bukan nomor yang ngak kukenal. Tpai no. yang aku kenal banget. Sangat familiar. Membuat perasannya campur aduk, aku bingung, aku ragu, aku deg2-an en aku senang. Sampai aku melihat berkali-kali no. itu dan menghitung digit angka 2nya. Sementara hp-nya masih berdering. Tuhan, benarkah aku akan mendengar suara papa dibalik deringan telepon ini. Benarkah ada miracle seperti ini. Berapa menitkah? Hanya kali ini aja Engkau mengijikan kami ngobrol? Banyak-banyak sekali yang mau kuceritakan pada papa. Atau Engkau mengembalikan papa pada kami? Tuhan, jika ini memang terjadi, aku rela menukarnya dengan apa aja.
Aku cepat-cepat mengangkat teleponnya, krn aku takut deringannya akan berhenti dan tidak bisa disambung lagi. Dengan penuh harapan, aku berharap suara papa lah yang kudengar.
“Ie2, u lagi dimana?" Sahut suara di seberang. Aku kecewa. Yang terdengar adalah suara cece yang di Singapur. Ternyata sim card papa ku selama ini ada di tempat dia dan dia memakainya waktu jala-jalan ke Indo.